
Perceraian akan meningkatkan risiko gangguan kesehatan seperti penyakit jantung, diabetes atau kanker hingga 20%, dibandingkan mereka yang menikah. Selain itu, mereka juga berisiko 23% lebih besar mengalami gangguan gerak termasuk masalah naik tangga atau berjalan jarak pendek. Hal ini diungkapkan oleh studi ilmiah yang dilakukan oleh para peneliti dari University of Chicago and Johns Hopkins University, Baltimore.
Dampak dari perubahan ini, menurut peneliti, akan tetap membayangi kesehatan fisik hingga beberapa tahun ke depan. Hal ini tetap berlaku meskipun kondisi emosi orang tersebut telah membaik dan menemukan stabilitas dan kebahagiaan dalam hubungan baru.
Selain itu, studi ini juga menemukan kalau menikah kembali tidak bisa memulihkan masalah kesehatan mereka sepenuhnya. Mereka yang menikah kembali masih berisiko 12% lebih besar mengalami kondisi kritis dan berisiko 19% lebih besar mengalami gangguan mobilitas dibandingkan mereka yang menikah dan tidak berpisah.
Gangguan kesehatan ini, menurut peneliti, dipicu oleh beberapa faktor termasuk menurunnya sumber keuangan, stres kronis serta ketidakbahagiaan karena berbagai hal seperti masalah perawatan anak dan keuangan. Dan kerusakan yang ditimbulkan stres ekstrim ini terhadap jantung dan sistem imun, terang peneliti, tetap bertahan selama beberapa tahun ke depan, bahkan setelah orang tersebut kembali merasa bahagia.
(MHS/dila)
Sumber : suaramerdeka.com
0 komentar:
Posting Komentar