11 November 2009

Asap Kayu Bakar Picu Bronchiolitis Pada Bayi

11 November 2009 |
Columbia, Polusi udara akibat kayu atau hutan yang terbakar saat ini seringkali terjadi. Tapi penting untuk diketahui bahwa hal ini bisa menjadi faktor risiko terjadinya bronchiolitis yang menyebabkan bayi dirawat di rumah sakit pada tahun pertama kehidupannya.

Bronchiolitis adalah infeksi akut saluran pernapasan bagian bawah yang sebagian besar mempengaruhi anak-anak di bawah usia 1 sampai 2 tahun. Kondisi pernapasan ini awalnya terlihat seperti flu biasa namun lama kelamaan bisa menjadi parah. Hal ini dapat disebabkan oleh virus atau juga bisa akibat pembakaran tidak sempurna.

"Bayi yang sering terpapar pembakaran kayu tidak sempurna cenderung lebih sering masuk rumah sakit akibat terkena bronchiolitis," ujar Dr Catherine Karr, asisten profesor pediatri di University of Washington, seperti dikutip dari HealthDay, Senin (9/11/2009).

Karr menambahkan sampai saat ini belum banyak penelitian yang dilakukan untuk melihat efek dari polusi udara pada anak yang masih sangat kecil. Penelitian semacam ini biasanya berfokus pada anak-anak usia sekolah, dan masalah yang selalu dikaitkan adalah hubungan antara asma dengan polusi udara.

Karr dan rekannya menganalisis hampir 12.000 bayi yang terkena bronchiolitis di provinsi Columbia, Inggris. Dalam hal ini peneliti memeriksa pemaparan polutan udara seperti nitrat oksida, karbon monoksida dan partikel lainnya. Selain itu juga dilihat dari mana sumber polutan tersebut.

"Didapatkan bronchiolitis merupakan penyebab nomor satu atau yang paling bertanggung jawab terhadap 13 persen anak-anak kecil yang dirawat di rumah sakit pada tahun pertama kehidupannya," ungkap Karr.

"Penelitian ini mencakup beberapa temuan bahwa asap dari kayu yang dibakar dapat mengiritasi sistem pernapasan dan telah terbukti memiliki efek kesehatan buruk pada paru-paru anak-anak,” ujar George Thurston, direktur Particulate Matter Health Effects Research Center di New York.

Thurston juga menambahkan asap kayu memiliki dampak terbesar terhadap kesehatan paru-paru, sedangkan bahan bakar fosil memiliki dampak kesetahan terbesar terhadap kesehatan jantung karena lebih banyak mengandung logam.

Untuk itu sebaiknya menghindari penggunaan kayu bakar dalam peralatan sehari-hari agar tidak menimbulkan polusi udara dan menghindari anak-anak kecil dari penyakit bronchiolitis.

Sumber : health.detik.com


Related Posts



0 komentar:

Posting Komentar

Translate This Blog to Your Language

Tutorial Blogspot Terbaru

Bahasa dan Sastra Terbaru

Artikel Kesehatan Terbaru

Artikel Suami Isteri Terbaru

Artikel Kehamilan Terbaru

Artikel Anak dan Balita Terbaru

 

Arsip