11 November 2009

Mengukur Kadar Kolesterol Lebih Mudah

11 November 2009 |
Metode mengukur kadar kolesterol dalam darah untuk menentukan risiko dari penyakit vaskular (pembuluh darah) kini dapat lebih mudah dilakukan. Kini pasien cukup diukur tingkat kolesterol HDL (kolesterol baik) dalam darahnya atau dengan mengukur apolipoprotein, tak perlu lagi mengukur trigliserida.

Apolipoprotein adalah suatu protein di dalam tubuh yang membantu transportasi kolesterol. Dalam pengukuran kadar apolipoprotein ini tidak perlu memperhatikan bentuk lain dari lemak dalam darah yang disebut dengan trigliserida.

"Pengukuran ini merupakan kombinasi yang sangat ideal dalam mengukur risiko kardiovaskular," ujar John Danesh dari Emerging Risk Factors Collaboration Coordinating Centre di University of Cambridge, seperti dikutip dari HealthDay, Rabu (11/11/2009).

Peneliti menganalisis data lebih dari 300.000 orang yang ikut ambil bagian dari penelitian jangka panjang ini, untuk meneliti hubungan antara lemak darah dan apolipoprotein dengan penyakit jantung koroner dan stroke.

Selama studi ini peneliti mendapatkan hampir 8.900 orang mengalami serangan jantung non-fatal, 3.900 orang mengalami kematian penyakit jantung koroner, lebih dari 2.500 orang terkena stroke dan sekitar 2.500 orang menderita stroke yang tidak dapat diklasifikasikan.

Dari temuan ini didapatkan bahwa dengan mengukur kadar kolesterol baik atau apolipoprotein saja bisa digunakan untuk mengetahui risiko penyakit vaskular tersebut. Cara sebelumnya adalah dengan mengukur kadar trigliseridanya, namun pelaksanaannya tidak semudah menggunakan apolipoprotein atau mengukur HDL.

Selain itu, pengukuran trigliserida dalam darah untuk mengetahui kadar kolesterol tidak terlalu memberikan informasi tambahan mengenai risiko vaskular. Tapi pengukuran trigliserida ini bisa digunakan untuk mengetahui risiko pankreatitis.

"Analisis dengan menggunakan 300.000 orang telah membuktikan pengukuran lemak dalam darah untuk mengetahui risiko penyakit vaskular bisa disederhanakan dengan hanya mengukur kadar kolesterol baik (HDL) atau apolipoprotein saja," ungkap para peneliti.

Sumber : health.detik.com


Related Posts



0 komentar:

Posting Komentar

Translate This Blog to Your Language

Tutorial Blogspot Terbaru

Bahasa dan Sastra Terbaru

Artikel Kesehatan Terbaru

Artikel Suami Isteri Terbaru

Artikel Kehamilan Terbaru

Artikel Anak dan Balita Terbaru

 

Arsip