
Bukalah selebar-lebarnya diri Anda pada berbagai macam orang. Jangan hanya berkutat pada bidang yang Anda geluti saja. Anda boleh berdiskusi pada satu orang tentang informasi gaji, orang yang lain lagi untuk saran interpesonal, dan yang lain lagi untuk masukan mengenai pekerjaan.
Sulit memulai? Pertama, berlatihlah melakukan pendekatan yang halus. Misalnya, dengan mengajak rekan kerja senior untuk mengobrol seusai jam kerja atau di sela waktu istirahat.
Bila orang yang berusaha Anda dekati sedang sibuk, jangan memaksa. Jangan pula lekas merasa tersinggung jika dia tidak menanggapi Anda setelah dua atau tiga kali mencoba. Bila memang dia terlalu sulit diajak bekerjasama, cobalah mencari orang lain yang berkemampuan sama.
Bila sudah berhasil membuat janji bertemu, manfaatkan sebaik-baiknya. Dekati dia dengan pertanyaan yang tepat sasaran, seperti, "Saya benar-benar kagum dengan cara Anda menangani klien yang Anda hubungi kemarin. Bisakah saya menemui Anda minggu ini untuk memberikan beberapa masukan mengenai hal itu?"
Datanglah dengan persiapan. Ketika bertemu mentor, miliki daftar pertanyaan dan tujuan. Jangan hanya melontarkan pertanyaan anda dan selesai. Jadikanlah pertemuan itu menjadi sebuah dialog yang mengalir.
Agar tidak terkesan seperti kuliah resmi, usahakan pokok pembicaraan jangan hanya berpusat pada Anda. Tanyakan mengenai pengalaman ia di bidangnya, kenapa ia tertarik pada industri tersebut, dan apa kontribusinya pada perubahan di industri tersebut.
(PR/dila)
Sumber : suaramerdeka.com
0 komentar:
Posting Komentar