08 November 2009

Persepsi Keliru Tentang Kanker Payudara

08 November 2009 |
Kanker payudara, saat ini menjadi momok bagi perempuan. Semakin terlihat mengerikan karena beredarnya berbagai persepsi yang salah tentang penyakit ini. Oleh karena itu, setiap perempuan harus benar-benar memahami apa saja yang terjadi dalam tubuhnya.

Benjolan di payudara bukan selalu merupakan pertanda kanker. Faktanya, delapan puluh persen benjolan di payudara bersifat jinak, yang berarti, tidak bersifat kanker. Meski demikian, Anda perlu waspada. Jika Anda menemukan gumpalan di payudara, ada baiknya memeriksakan diri ke dokter dan melakukan mamografi jika dokter menganjurkan.

Satu lagi yang membuat ngeri, yakni adanya anggapan yang beredar, bahwa mamografi bisa menyebabkan kanker! Padahal, anggapan itu sama sekali tidak benar. Mamografi, penggunaan sinar-X pada payudara, tidak menyebarkan kanker. Baik radiasi sinar-X maupun tekanan saat tes tidak bisa menyebarkan kanker. Justru, mamografi merupakan cara deteksi dini terbaik pada perempuan berusia di atas 40.
Penanganan kanker payudara pun, banyak yang belum paham betul. Mastectomy (pengangkatan satu atau kedua payudara) bukan satu-satunya cara menyembuhkan kanker payudara dan mencegahnya kambuh kembali.

Menurut presiden  National Research Center for Women & Families Dr. Diana Zuckerman, sangat sedikit perempuan yang terdiagnosis menderita kanker payudara perlu mastectomy. Zuckerman menyatakan, 75% dari perempuan yang menderita kanker payudara setiap tahunnya tidak akan memerlukan mastectomy dan hanya akan bergantung pada kemoterapi, radiasi dan lumpectomy (operasi pengangkatan benjolan dari payudara yang terkena kanker).

Ada lagi satu anggapan keliru yang membuat ngilu, bahwa kanker payudara bersifat fatal, alias bisa menyebabkan kematian. Faktanya, menurut Zuckerman, kanker payudara itu sendiri tidak fatal. "Yang membuat fatal adalah jika kanker menyebar ke bagian tubuh lain hingga simpul limpa, paru-paru dan organ lainnya." Kanker juga bisa menyebar ke tulang dan darah, yang bisa meningkatkan risiko kematian. Karena itu, sangat penting melakukan deteksi dan penanganan dini sebelum kanker menyebar.

(MHS/dila)

Sumber : suaramerdeka.com


Related Posts



0 komentar:

Posting Komentar

Translate This Blog to Your Language

Tutorial Blogspot Terbaru

Bahasa dan Sastra Terbaru

Artikel Kesehatan Terbaru

Artikel Suami Isteri Terbaru

Artikel Kehamilan Terbaru

Artikel Anak dan Balita Terbaru

 

Arsip